Aksi Nyata
Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Oleh : Desy
Apriana
(CGP Bandar
Lampung)
1. Latar
Belakang
Pendidikan menjadi landasan peradaban bangsa. Seperti dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa untuk mencapai kebudyaan yang diimpikan dan peradaban bangsa yang dicita-citakan, Pendidikan adalah pondasinya. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan tidak hanya mengasah tingkat pemahaman seorang anak didik dalam mendalami materi yang diajarkan melainkan bagaimana seorang guru dapat menciptakan konteks memanusiakan manusia, sebagaimana amanah dari Ki Hajar Dewantara, yang memberikan gambaran umum bahwa guru memiliki peranan sangat penting dalam kelompok pembelajaran. Selain mampu untuk mengajarkan ilmu kepada anak didik, seorang guru perlu menerapkan pendidikan yang mengolah karakter anak didik, sehingga seorang anak didik di masa depannya dapat bernilai baik di mata masyarakat.
Agar tujuan Pendidikan dapat berhasil sesuai dengan yang apa yang diharapkan, tentunya dalam pelaksaksanaannya haruslah berjalan dengan baik. Terciptanya lingkungan dan proses Pendidikan yang baik akan membawa dampak dan hasil yang baik pula dalam kegiatan belajar, terlebih lagi yang dilakukan khusus oleh seorang guru dalam setiap mengelolaan kelasnya kelas dimana gurulah yang berperan dan berhubungan langsung bertemu dengan siswa-siswa dalam setiap kegiatan pembelajarannya.
Pembelajaran selama Pandemi Covid-19 di SMP AL Kautsar tempat saya bertugas, di kelas 8B, mengunakan aplikasi Classroom, dan mulai semester genap ini seluruh siswa sudah mulai mengunakan akun belajr.id nya, yaitu akun pemberikan Kemendikbud. Pada awal diterapkan pembelajaran jarak jauh ini tepatnya pertengahan bulan Maret 2020 sebagian besar siswa merasa kurang nyaman, banyak kendala yang dihadapi seperti perangkat gawai tidak semua siswa memiliki karena digunakan bersama dengan orang tua yang terbentur dengan waktu bekerja mereka, serta kendala-kendala lainnya. Tapi alhamdulillah bertambahnya waktu kini siswa sudah semakin familiar dengan aplikasi yang digunakan dan kini masing-masing sudah mempunyai handphone sendiri tanpa meminjam lagi dari kakak maupun orang tua, hanya masih saja tersisa permasalahan-permasalahan lain yang berkaitan dengan pembelajaran yang terus masih di cari solusi jalan keluarnya.
Pembelajaran Daring tidak semuanya berjalan lancar, ini masih ditemukannya beberapa siswa yang kurang antusias mengikuti pembelajaran online melalui goglle meet dan masih beberapa siswa menyepelekan untuk mengerjakan tugas. Dua minggu berjalan saya selaku wakikelas melakukan survei untuk mengetahui kendala yang dihadapi siswa bersangkutan. Dengan mendata siapa saja yang tidak mengikuti pembelajaran online dan yang tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran dan mencatat pula apa penyebabnya dengan bertanya langsung ke siswa melalui percakapan whatsaapp. Didapat temuan bahwa siswa tidak aktif karena ada sebagian yang masih telat bagun dan terkendala pula oleh jaringan yang kurang bagus karena lokasi mereka berada di tempat yang signal internaernya kurang bagus. Kami sudah melakukan berbagai upaya dengan menghubungi orang tua/wali siswa terkait kendala siswa bersangkutan untuk mengkomunikasikan apa yang telah terjadi pada anaknya.
2. Aksi Nyata
dalam PJJ
Dengan adanya temuan siswa yang tidak aktif mengikuti pembelajaran dan malas mengerjakan tugas, perlunya melakukan tindak lanjut agar permasalahan ini segera dapat diatasi.
Adapun aksi nyata tersebut yaitu :
- Menelpon orang tua siswa untuk berdiskusi tentang perilaku siswa selama daring dan untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang dialami di rumah selama pembelajaran jarak jauh.·
- Melakukan diskusi bersama orang tua dan walikelas atas kendala selama ini dan menemukan solusi terbaik untuk pembelajaran yang akan diberikan.
- Melakukan pembelajaran yang lebih menyenangkan dengan melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Guru membuat skenario pembelajaran yang lebih baik, misalnya dengan melakukan tanya jawab kepada siswa berdasarkan hasil pengamatan masing-masing siswa pada lingkungan sekitarnya. Menyapa siswa dengan lebih bersahabat dan memberikan apresiasi kepada siswa disetiap jawaban yang mereka berikan.
Uraian tindakan aksi nyata
tersebut dilakukan agar siswa tidak berlama-lama
meremehkan kegiatan pembelajaran, dan sesuai tugas guru untuk selalu memantau
dan membimbing siswa agar kegiatan belajar menjadi lancar. Guru disini harus
memberikan perhatian lebih pada siswa-siswa yang mempunyai kendala dan
permasalahan dalam belajar. Guru harus memberikan semangat kepada siswa dan
menyakinkan kepada siswa nya bahwa pembelajaran yang dilakukan menyenangkan.
3. Hasil Yang
di Capai
Aksi nyata yang dilakukan sedikit bayak telah membuahkan hasil walaupun Pelaksanaan aksi nyata ini memang butuh proses dan persiapan yang matang, temuan selanjutnya adalah di dapatkan hasil dari tindakan ini mendapatkan reaksi positif dari siswa yang sedang dalam pengawasan belajar.
Siswa kini
sudah semakin aktif dalam mengikuti kegaiatan belajar. Meskipun masih ada beberapa siswa yang
mesti selalu ditegur, diingatkan terlebih dahulu untuk segera menuntaskan
segala aktivitas belajarnya terlebih lagi dalam
pengerjaan tugas dan latihan yang di berikan. Sebuah
perubahan kearah yang lebih baik memang butuh proses tidak bisa dilakukan
sekali dua kali. Berkelanjutan sesuai komitmen kita sebagai guru memberikan
yang terbaik bagi perkembangan siswa dengan melakukan pembelajaran yang
kreatif, inovatif, menyenangkan, dan mampu memberikan dampak yang besar bagi
bekal masa depannya.
4.
Rencana Perbaikan Di Masa Yang
Akan Datang
Dari apa
yang sudah diutarakan diatas, perlunya dibuat rencana perbaikan di masa yang
kan datang, dan beberapa rencana tindakan
pembelajaran telah kami rancang seperti
halnya :
- lebih intens berkomunikasi dengan orang tua murid, agar ikut melakukan pengawasan belajar di rumah dan menkondisikan suasana belajar yg baik dan menyenangkan saat belajar di rumah saat Pendemi ini.
- Lebih menekankan pembiasaan-pembiasaan positif seperti penanaman budi pekerti dengan melakukan hal-hal yang kecil sederhana namun dampaknya besar bagi mereka mendatang. Pengucapan budaya senyum, salam, sapa, minta maaf, terima kasih, mohon izin, konfirmasi ketidakhadiran di sekolah.
- Membuka pola pikiran siswa belajar dilakukan setiap hari di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Belajar tidak hanya di sekolah di mana pun kita berada belajar pun akan selalu kita lakukan apabila bisa mengambil makna pada setiap kegiatan yang kita lakukan. Belajar bisa di rumah, lingkungan masyarakat, tempat-tempat umum. “Karena setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah”
- Sistem Among lebih diterapkan, pembelajaran dengan asah, asih, asuh membuat guru mampu masuk ke hati siswanya.
- Melanjutkan pembelajaran menyenangkan yang inovatif, kreatif, dan menggairahkan semangat siswa agar siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar.
5. Dokumentasi
Aksi Nyata dan Testimoni dari Rekan Sejawat dan Siswa.
Beberapa berikut merupakan dokumentasi yang berkaitan aksi nyata yang sudah dilakukan, yang didalamnya terdapat
perrcakapan melalui whatsapps dengaan orangtua dan siswa sebagai upaya mencari
jalan keluar dengan orang tua dan pendekatan kepada siswa yang
mengalami kendala dalam pembelajaran.
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan terkait aksi nyata tentang filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Semoga dapat memberikan inspirasi yang
positif
bagi para pembaca.
Desy Apriana, CGP
Kota Bandar Lampung